Belakangan ini telah banyak
diulas oleh beberapa media tentang peluang 3D printing. Entrepreneur yang
berhasil memulai ide usahanya hingga dikenal oleh banyak orang dalam program
Masih Pagi-Pagi dengan tajuk Kerenpreneur. Pada edisi 24 Maret 2015, hadir
bersama Sandy dan Ayumi, harry Long dari Sugacube 3D Printing & Studio yang
bisa mencetak figur tiga dimensi melalui media fotografi.
Bisnis Harry dimulai dari
hobinya mengoleksi action figure dan cosplay pada tahun 2012 melalui berbagai riset
serta trial and error. “3D printing sendiri di Indonesia sudah banyak, namun
kepentingannya masih bersifat teknis seperti keperluan alat kedokteran atau
maket,” kata Harry. Untuk 3D printing dengan tujuan komersil dan individual
baru dirintis di Indonesia oleh Harry sendiri.
Dalam obrolannya, Harry
mengatakan, proses diawali dengan foto orang beserta objek yang akan dicetak
tiga dimensi menggunakan 75 kamera. “Setelah foto, render 3D yang kemudian bisa
diedit seusai keinginan pelanggan,” kata Harry. Investasi bisnis yang
dikeluarkannya pun cukup besar, terutama untuk mesin cetak sendiri yang
bernilai seharga Rp 3 miliar. “Total investasi kira-kira Rp 5 miliar,” katanya.
Pelanggan Harry dari kalangan
pesohor antara lain yang disebutnya adalah Ringgo Agus Rahman, Noah, The Sigit,
dan masih banyak yang atas kepentingan privasi tidak bisa dia uangkapkan.
Dengan modal besar serta banyaknya trial and error yang ahrus dilewati, Harry
mengatakan kuncinya hanyalah dengan tidak menyerah.
Bahkan sekarang banyak mahasiswa Amikom yang mulai tertarik dengan 3D printing bagi mereka yang menyukai dunia kreatif.
No comments:
Post a Comment